Sebelum menuju kepada bahasan
konvergensi media, ada baiknya apabila secara singkat akan dibahas terlebih
dahulu mengenai pernyataan dari McLuhan yaitu
“Medium is the Message” dalam bukunya
“Understanding Media”. McLuhan
mengatakan bahwa “message” bukanlah konten atau isi dari apa yang disampaikan
oleh media, melainkan merupakan perubahan apa yang dibawa oleh media itu sendiri. Selain itu,
McLuhan juga memberikan pengertian bahwa “medium” secara garis besar merupakan "any extension of ourselves"[1], dan berasal
dari perubahan yang biasanya tidak terlihat jelas. Oleh karena suatu perubahan
biasanya berasal dari ide baru atau inovasi baru yang diciptakan manusia, maka
McLuhan berpendapat bahwa ide, penemuan, dan/atau inovasi dapat dikatakan
sebagai media.
Sebagai
ilustrasi atau contoh dari pembahasan diatas, adalah ditayangkannya film “talkie”
pertama berjudul “The Jazz Singer” pada Oktober 1927 yang merubah segala aspek di
dalam industry perfilman. Dari ilustrasi ini, maka dapat dilihat bahwa bagaimana
tayangnya “The Jazz Singer” secara keseluruhan merupakan “medium”, dan perubahan
terhadap standar baru dunia perfilman dunia (effect) yang timbul dari inovasi ini merupakan “message”.
Setelah pembahasan “medium is the
message”, maka selanjutnya akan dibahas
mengenai konvergensi media. Dalam bukunya “Convergence Culture:
Where Old Media and New Media Collide”, Henry
Jenkins menjelaskan konvergensi, yaitu dimana segala macam bentuk dari
konten media ditempatkan dalam seluruh media
platform secara maksimal[2]. Terbentuknya konvergensi media dipengaruhi
oleh kebutuhan manusia – baik itu manusia secara individual
maupun sebuah perusahaan - untuk dapat menyebarluaskan ide-ide
yang dimilikinya dan dapat diterima oleh sebanyak-banyaknya orang. Fenomena ini
mendorong terciptanya teknologi baru yang merupakan intergrasi dari media-media
yang ada seperti, smartphone. Dan
jika dikaitkan dengan penyataan “medium is the message” diatas, maka dapat
disimpulkan bahwa media platforms secara
keselurahan merupakan “perpanjangan tangan” dari masyarakat untuk mempermudah
komunikasi saat ini dan akan terus senan tiasa berubah seiring dengan
perkembangan zaman.
Terciptanya konvergensi media juga
sangat berpengaruh dalam dunia advertising.
New media, terutama internet, sangat mempermudah proses pencarian database dari target audiences-nya.
Dengan mengetahui persis siapa saja yang melihat, mengunjungi atau men-click laman mereka, maka pemasar akan
dengan mudah mengetahui siapa calon pembeli mereka dan apa saja yang mereka
minati melalui data pada internetnya. Selain itu, new media juga menciptakan
kebudayaan baru, dimana konsumen dapat ikut secara aktif berpartisipasi dan
membuat kontennya sendiri atau dinamakan participatory
culture. Fenomena ini dimanfaatkan dengan baik oleh Samsung dengan
campaignnya #IWriteInArabic sebagai promotion
tool untuk salah satu produk terbarunya yaitu Samsung Note 4
Dalam campaign
tersebut dapat dilihat, bahwa dengan adanya perubahan – berkurangnya penggunaan
huruf Arab – maka muncullah solusi dan inovasi baru yang berasal hanya dari
satu produk teknologi konvergensi media, yaitu Samsung Note 4 itu sendiri. Pada
campaign ini juga konsumen secara aktif dilibatkan, yaitu dengan ikut menyebarluaskan
pesan campaign #IWriteInArabic melalui platform Media Sosial Twitter. Selain itu, huruf-huruf Arab
tadi juga didesign ulang secara lebih modern untuk menyesuaikan target consumer Samsung, sehingga
semakin banyak konsumen yang ikut berpartisipasi dengan mengganti display picture pada lama Facebooknya.
Dengan melihat campaign diatas,
dapat dilihat bahwa bagaimana kedua pembahasan sebelumnya adalah sangat relevan
dan dapat kita temui dalam kehidupan sehari-hari, dimana perubahan terjadi
hampir setiap hari dalam aspek apapun yang nantinya akan mempengaruhi kehidupan
sosial masyarakat dan perkembangan teknologi & komunikasi masyarakat.
Referensi:
[1] Federman, M.
(2004) What is the Meaning of the Medium is the Message?
[2] Henry Jenkins, Convergence Culture: Where Old Media and New
Media Collide, (New York: New York University Press, 2006)
Morbi leo risus, porta ac consectetur ac, vestibulum at eros. Fusce dapibus, tellus ac cursus commodo, tortor mauris condimentum nibh, ut fermentum massa justo sit amet risus.